Selasa, 26 April 2011


Dari Prancis Untuk Indonesia

Tak banyak yang tahu, siapa pria berkebangsaan Prancis bernama Louis-Charles Damais. Pria yang menguasai 20 bahasa itu berjasa dalam menerjemahkan banyak buku Indonesia ke dalam bahasa Prancis. Salah satunya adalah buku Surat-surat Raden Ajeng Kartini.
Karya dari pria yang pertama kali datang ke Indonesia pada tahun 1937 ini memang mempertunjukan bahwa dia memilki pengetahuan yang luas, serta rasa keingin tahuan yang menggebuh-gebuh terhadap Negara Indonesia. Tidag heran kalu Louis-Charles Damais menjadi pakar sejarah dan sastra Indonesia, serta sempat memimpin lembaga penelitian perancis tentang asia di Jakarta periode 1952-1966
Sehingga karena alasan itunlah sebuah sekolah di Jakarta mengambil nama Louis-Charles Damais sebagai nama sekolah barunya “Lycee International FranCais Louis-Charles Damais”. Selain itu alasan berikunya adalah sebagai lambing hubungan erat Prancis dan Indonesia.

READER’S DIGEST 06/10

UBI UNGU ANTI KANKER
Bagi kebanyakan orang Indonesia, ubi lebih saring di goring atau direbus. Namun di tangan adi Kharisma, ubi menjadi makanan yang berbeda. Misalnya, es krim, burger, pia, bakpau, sirup, roti, bahkan sampai nasi. Kita dapat menikmati di gerai miliknya Sweet Purple.
Adi menemukan ramuan ubi ungu ini karena tujuh anggota keluarganya terkena penyakit kanker. Peria asal bali ini yang tengah memberikan coaching bagi para atlet(sebutan untuk para pengidap kanker) berupaya agar anak dan istrinya tidak terkapar karena kanker dan berusaha menemukan makanan yang dapat memerangi penyakit ganas tersebut.
Ubi ungu di ketahui mengandug zat antosianin yang ampuh memerangi penyakit kanker. Zat tersebut berguna untuk mengencerkan dara kental, dan dapat menyerap polusi dan racun yang terdapat di dalam darah. Berdasarkan hasil penelitian di Okinawa, Jepang, yang rutin mengkonsumsi ubi ungu mendapatkan fakta bahwa warta tersabut dapat mencapai usia lanjut terbanyak di dunia.
Mulailah dari sekarang kita mengkonsumsi makanan-makanan yang sehat untuk tubuh kita, agar tubuh kita tidak mudah terkana penyakit apa lagi penyakit seperti kanker. Kesehatan itu sangatlah mahal harganya, “lebih baik mencegah dari pada mengobati”.

READER’S DIGEST 04/11

I LOVE JOGJA
Siapa yang tidak mengenal salah satu daerah istimewa yang terdapat di dalam NKRI ini. Daerah ini menjadi tempat istimewa karena saat jaman penjajahan, Jogja memiliki peran yang sangat penting. Kota ini sempat menjadi ibu kota Indonesia. Selain itu kota jogja juga terkenal dengan sistem ke kerajaannya yang sampai saat ini masih berjalan.
 Jogja merupakan tempat yang sangat tepat untuk kita mengisi waktu berlibur bersama keluarga atau teman. Daerah tersebut sangat terkenal juga dengan bermacam objek wisata, seperti pantai parang tritis, candi borobudur, candi perambanan, gunung merapi, dan kota ini juga terkenal akan pakaian batiknya dan pakaian kas daerah tersebut yaitu DAGADU
Dagadu merupakan pakian bermerek khas Jogja, bukan desainnya yang unik tetapi tulisan- tulisannya yang sangat unik sehingga dapat menarik minat pembeli. Tidak perlu jauh-jauh bila ingin membeli pakain dagadu, kita cukup ke malioboro saja. Tempat dimana para penjual pakaian dan kerajinan-karejina lain menjual barang dagangannya. Tempat ini sangat ramai pengunjung apa lagi saat waktu liburan.
Saat malam hari Malioboro sangat ramai, saat malam inilah saya benar-benar merasakan hidupnya kota Jogja. Banyak orang-orang yang menghabiskan malam harinya di Malioboro untuk berjalan-jalan atau untuk makan malam di sana.
Meski gimana pun saya sangat suka dengan Jogjakarta, kota yang sangat indah, kota pendidikan dan penduduknya sangat ramah. Itulah yang membuat saya merasa nyamin di Jogja, dan membuat saya ingin kembali lagi ke kota tersebut bersama teman-teman saya.
Itu merupakan liburan yang sangat berkesan untuk saya, liburan bersama teman-teman sekolah. Kita bisa bebas disana, kita bisa mersakan kebersamaan yang sangat kuat, dan kita bisa gila-gilaan disana. Hal itu lah yang membuat saya tidah dapat melupakan liburan saya di kota Jogjakarta.